Menurut laporan IQNA, Senin (15 Mei) adalah hari penjajahan Palestina ke-59 oleh rezim Zionis, yang dinamai dengan hari Nikbah, pada hari ini di setiap tahunnya diperingati kenangan pahit untuk rakyat teraniaya yang dengan paksaan dan jajahan kaum Zionis mereka terusir dari rumah dan tempat tinggal mereka.
Pada tanggal 15 Mei tahun 1948 M telah terjadi insiden pahit dalam sejarah kawasan Palestina, yang karenanya 78% kawasan Palestina kecuali Tepi Barat dan Jalur Gaza dijajah oleh rezim Zionis dan lebih dari 750 ribu penduduk Palistina di bawah api berat artileri dan pembantaian perampas Zionis kabur ketiga negara tetangga, yakni Lebanon, Suriah, dan Yordania dan kemudian dalam sepanjang masa tesebar ke puluhan negara dunia.
Meski statistik pasti tentang jumlah para pengungsi Palestina di negara-negara tetangga dan pelbagai negara tidak diketahui, namun sebagian statistik mengabarkan 5 sampai 7 juta orang pengungsi Palestina, yang terlunta-lunta dari rumah mereka akibat penjajahan para Zionis.
Nikbah dalam Arab berartikan petaka dan indisen besar dan dari tanggal 15 Mei 1948 M, dimana kawasan Palestina dijajah oleh rezim penjajah Zionis, setiap tahun diselenggarakan acara dan pelbagai program di Palestina dan negara-negara yang dihadiri para pengungsi Palestina, untuk mengenang kejahatan-kejahatan rezim Zionis pada hari ini untuk para generasi berikutnya.
Persaingan Kejam Para Diktator Arab untuk Menghapus Identitas dan Perjuangan Palestina
Meski ironisnya hari ini dan di bawah naungan berat penindasan dan kekerasan para diktator Arab dan upaya mereka untuk menormalkan hubungan dengan Israel, di sejumlah negara Arab seperti Kuwait, Qatar, Bahrain, Arab Saudi, Emirat, dll tidak ada berita semacam ini, seolah-olah kompetisi kejam di negara-negara ini telah dimulai untuk menghapus identitas dan perjuangan Palestina.
Hari ini kita telah melewati 69 tahun pengungsian rakyat Arab dan kaum muslim Palestina, sementara para diktator Arab baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi berupaya menormalkan hubungan dengan Israel dan memperkuat hubungan ekonomi dan politik dengan rezim penjajah ini, dimana lawatan dewan tinggi militer Saudi ke Tel Aviv dan lawatan dewan komersil dan olahraga Zionis ke Bahrain, yang bahkan dilakukan secara terang-terangan, merupakan bukti tersendiri akan hal ini.
Meski para diktator Arab dikarenakan takut opini umum negaranya, tidak mengumumkan secara terang-terangan sejumlah hubungan di balik layarnya dengan rezim Zionis, namun tindakan memalukan dan hina ini telah memutus harapan para pengungsi, yang mengharap bantuan kepada saudara-saudara Arabnya.
Peran Lembaga Internasional dalam Pengungsian Rakyat Palestina
Sejatinya rezim Zionis bukanlah satu-satunya faktor penjajahan dan pengungsian rakyat Palestina, namun penjajahan kawasan ini hasil sebuah proses yang dimulai pada tahun 1897 M di Swiss dan lewat sebuah mandat Inggris atas Palestina dan dengan dikeluarkannya maklumat kejam Balfour pada tahun 1917 M, telah menyiapkan kinerja kehadiran rezim Zionis di Palestina dan penyerahan kawasan ini kepada mereka sampai pada akhirnya PBB pada tahun 29 November tahun 1947 M, mendekati satu tahun sebelum terjadinya insiden menyayat hati penjajahan Palestina pada tahun 1948, mengeluarkan resolusi nomor 181 tentang Palesina dan membagi negara ini antara Yahudi dan Arab. 33 negara termasuk Amerika, Inggris dan negara-negara Eropa memberikan pendapat positif atas resolusi ini dan 13 negara menentang dan 10 negara juga dengan suara abstain.
Dengan demikian, PBB dengan menyetujui resolusi ini, telah menyiapkan ranah penjajahan Palestina dan pengungsian jutaan penduduk tak berdosa Palestina dan benar-benar dimasukkan ke dalam proses serah terima Palestina kepada orang Yahudi dan dengan cara inilah genap hampir satu tahun berikutnya setelah resolusi ini, Palestina benar-benar dijajah oleh rezim Zionis dan terbentuklah insiden pengungsian dan pengusiran sebuah rakyat dalam sejarah baru, yang mengusung slogan demokrasi dan kebebasan, dimana lembaga-lembaga global, organisasi internasional, negara-negara Eropa dan barat ikut andil dalam kejahatan rezim Zionis.
(Bersambung ......)
http://www.iqna.ir/fa/news/3599605