IQNA

Ketua Kantor Berita Atlas Afghanistan:

Insiden Mirzaulang Bentuk Kejahatan Perang/ Para Teroris Asik Membunuh Orang-orang Syiah dengan Tanpa Alasan (Tamat)

14:52 - August 17, 2017
Berita ID: 3471484
AFGHANISTAN (IQNA) - Sayed Ahmad Mousavi Mobalegh dengan mengevaluasi pembunuhan orang-orang Syiah oleh ISIS dan Taliban di Mirzaulang Afghanistan mengatakan, adapun yang terjadi di Mirzaulang, selain manifestasi nyata kejahatan perang, juga sebuah genosida sistematis dan brutal.

Insiden Mirzaulang Bentuk Kejahatan Perang/ Para Teroris Asik Membunuh Orang-orang Syiah dengan Tanpa Alasan (Tamat)

Sayed Ahmad Mousavi Mobalegh, ketua kantor berita Atlas Afghanistan saat wawancara dengan IQNA, mengevaluasi insiden pembunuhan komunitas Syiah di Mirzaulang Afghanistan oleh ISIS dan Taliban. Ia mengatakan, adapun yang terjadi di Mirzaulang selain manifestasi riil kejahatan perang, juga sebuah genosida sistematis dan brutal, dari aspek dikarenakan mayoritas syuhada insiden ini adalah wanita, anak-anak dan lansia yang bukan militer, maka ini adalah sebuah kejahatan perang, dan dari aspek pembunuhan terkait kalangan khusus (orang-orang Syiah), maka ini disebut dengan genosida.

Saham Mirzaulang dari Program Anti Teoris Pemerintah adalah Nihil

Ia, lebih lanjut mengisyaratkan kebungkaman pemerintah Afghanistan terhadap insiden Mirzaulang dan mengatakan, kebungkaman signifikan pemerintah Afghanistan dan pasukan asing terkait insiden Mirzaulang memuat pelbagai pesan. Menurut berita-berita yang dipublikasikan oleh Kementerian Pertahanan Afghanistan, bersamaan dengan insiden Mirzaulang, telah dilaksanakan 90 aksi militer di 20 propinsi Afghanistan melawan kelompok teroris, sementara saham Mirzaulang dari kinerja ini adalah nihil; sementara di setiap tempat Afghanistan lainnya yang terjadi insiden serupa dalam waktu kurang dari 24 jam, pasukan keamanan terlatih dikirim dari Kabul dan pesawat tanpa awak memasuki medan. Namun insiden ini setelah satu pekan di Mirzaulang tidak terjadi yang semestinya harus dan mungkin dilakukan.

Insiden Mirzaulang Bentuk Kejahatan Perang/ Para Teroris Asik Membunuh Orang-orang Syiah dengan Tanpa Alasan (Tamat)

Ketua kantor berita Atlas menegaskan, keacuhan ini di sisi berita-berita terpercaya sumber setempat yang mempersenjatai kelompok teroris di pelbagai kawasan di bawah penguasaan mereka dengan helikopter Parents Anonymous telah menciptakan kecurigaan, bisa jadi kemajuan para teroris dan tidak adanya dukungan dari penduduk Mirzaulang sudah diprogram. Terkadang juga muncul gambaran bahwa proyek pensuriahan Afghanistan dan kejahatan serupa ISIS terhadap hak etnis Yazidi terhadap hak komunitas Syiah Afghanistan bisa jadi adalah kunci dari Mirzaulang.

Langit Afghanistan dalam Kontrol Pasukan Asing

Ia menjelaskan, para analisis masalah Afghanistan semuanya sepakat bahwa runtuhnya Sar-e Pol ke tangan para teroris dapat mempengaruhi seluruh propinsi utara Afghanistan dan akibatnya, penyediaan ranah efektif para teoris di negara-negara Asia Tengah. Dari sisi lain, langit Afghanistan benar-benar dalam kendali pasukan asing dan mereka bahkan dapat membidik terbangnya burung, terlebih-lebih helikopter Parents Anonymous yang terbang di pelbagai kawasan kekuasaan para teroris.

Analisis masalah kawasan ini menyebut kebungkaman kelompok asing dalam hal ini menjelaskan persetujuan dan bisa jadi kerjasama mereka dalam mempersenjatai para teroris dan mengatakan, adapun pasukan asing dan pemerintah pusat tidak melakukan aksi sama sekali untuk menghabisi para teroris dan bahkan menyiapkan langkah-langkah persenjataan para teroris menunjukkan sedang dirancang beragam program dibalik layar terkait kawasan oleh pasukan asing dan pemerintah yang berafiliasi dengannya di Afghanistan.

Utara Afghanistan; Tempat Aman bagi Para Teroris yang Gagal di Suriah dan Irak

Pengajar universitas ini menjelaskan, para teroris yang gagal di Suriah dan Irak dan sedang kabur, mereka membutuhkan geografi untuk menyambung hidup, dan tempat manakah yang lebih baik bagi mereka dari utara Afghanistan, dimana lewat jalan ini mereka dapat memberi pengaruh ke Suriah, Cina dan negara-negara Asia Tengah; dengan demikian sudah wajar jika para pengayom teroris di Suriah dan Irak, mereka sendiri yang menyiapkan tempat pemindahan dan mempersenjatai para teroris dan kemajuan mereka di Sar-e Pol sebagai jalan utama memasuki utara Afghanistan.

Ia, demikian juga menegaskan, dengan deskripsi ini, apakah dapat diharapkan pemerintah pusat Kabul yang sudah masuk ke mulut Amerika akan melakukan kinerja-kinerja efektif dalam melawan para teroris, pasukan asing sendiri juga merupakan terdakwa utama pengembangan instabilitas di utara Afghanistan dan tidak semestinya mengharap dari mereka.

Darah Syuhada Mirzaulang Tidak Semerah Darah Manusia Lainnya

Sayed Ahmad Mousavi Mobalegh mengungkapkan, ironisnya darah para syuhada Mirzaulang tidak semerah darah manusia lainnya; karena jika demikian, dengan mega insiden ini semestinya dilaksanakan protes besar-besaran terhadap kelompok teroris dan para pengayomnya dan juga membantu orang-orang Syiah teraniaya Mirzaulang.

Insiden Mirzaulang Bentuk Kejahatan Perang/ Para Teroris Asik Membunuh Orang-orang Syiah dengan Tanpa Alasan (Tamat)

Kebungkaman Lembaga-lembaga Internasional

Mousavi mengingatkan, sampai sekarang tidak ada satu lembaga internasionalpun terkait insiden Mirzaulang bahkan satu lembaga biasa yang mengulurkan dan apa-apa yang dikatakan terkait hal ini, hanya oleh para pemilik media di dalam Afghanistan dan media-media terbatas di luar negara ini yang peduli.

Ketua berita kantor Atlas Afghanistan melanjutkan, sementara itu negara-negara lain di dunia bukanlah kawanan kecil; dari sejumlah tokoh politik dan agama di Republik Islam Iran dan juga organisasi non pemerintah di negara ini diharap menunjukkan respon yang selaras dengan dirinya.

Ia, dipenghujung mengatakan, komunitas Syiah Afghanistan menunjukkan bahwa kecintaan mereka kepada Ahlulbait dan atensi mereka dalam membela ideologi agama dan tempat-tempat suci Ahlulbait adalah sebuah tauladan dan tidak dapat disifati; namun sekarang ini diri mereka sedang bentrok dengan para musuh Ahlulbait, tidak ada satu suarapun yang melejit guna membela mereka, apakah kejahatan yang terjadi di Mirzaulang, jika terjadi di Yaman, Bahrain, Suriah atau Irak dan orang-orang Syiah teraniaya syahid mereka para pemilik tribune juga akan masih tetap bungkam seperti ini? Sekarang harus menangisi keteraniayaan orang-orang Syiah Afghanistan, selain teraniaya di dalam negerinya sendiri, juga di luar negeri dan bahkan teraniaya di Ummul Qura dunia Islam.

Tanggal 5 Agustus lalu Taliban dengan menyerang kawasan Syiah Mirzaulang di Sar-e Pol Afghanistan, telah mengeluarkan sekitar 50 warga sipil dari rumah mereka dan menembaki mereka bersama-sama.

Dalam bentrok ini, militant Taliban dan pasukan ISIS setelah bentrok 48 jam dengan pasukan pemerintah akhirnya dapat memegang kendali kawasan strategis Mirzaulang, wilayah Sar-e Pol.

http://iqna.ir/fa/news/3629547

Kunci-kunci: afghanistan ، kejahatan perang
captcha