Menurut laporan IQNA, Hazara adalah salah satu etnis Afganistan dan negara-negara tetangga dan merupakan kelompok etnis terbesar ketiga di Afganistan. Dalam beberapa pekan terakhir, serangan-serangan kelompok teroris Taliban ke kawasan Hazara yang merupakan daerah orang-orang Syiah, seperti Malistan dan Jaghori, telah dikenal sebagai Hazaristan atau Hazārajāt. Malestan dan Jaghori di provinsi Ghazni adalah salah satu wilayah di mana kaum Syiah adalah bagian dari penghuninya. Wilayah Hazara belum diserang oleh Taliban selama 18 tahun terakhir, dan dianggap sebagai tempat aman Ghazni, tetapi baru-baru ini menghadapi serangan brutal Taliban, yang mengakibatkan perpindahan ribuan Syiah yang tak berdaya.
Untuk memperjelas masalah ini, IQNA berbicara dengan Syed Ahmed Moosavi Moballegh, kepala situs Atlas Afganistan (atlaspress) dan dalam menjelaskan mengapa Taliban menyerang daerah Hazara dan Syiah di negara itu, mengatakan serangan itu terjadi pada pekan lalu. Tahun lalu, serangan serupa terjadi di distrik Mirza Olang di Sar-ePol dan utara Afganistan, tempat sejumlah orang Hazara terbunuh dan sebagian lainnya mengungsi. Dengan demikian, harus dikatakan bahwa sebelumnya serangan ini telah dilakukan untuk orang-orang Syiah Afganistan.
Lampu Hijau Amerika
Dia menambahkan: namun, ini harus diingat bahwa serangan di wilayah Hazara telah meningkat baru-baru ini. Dua isu penting dalam hal ini: negosiasi antara Taliban dan Amerika Serikat dilakukan secara langsung selama beberapa bulan terakhir, dengan kedua belah pihak mencapai kesepakatan awal, salah satunya adalah masuknya Taliban secara bertahap dalam tubuh pemerintah Afganistan dan yang lainnya, konsesi yang dipertimbangkan AS untuk Taliban dan itu adalah bahwa memegang banyak geografi.
“Prioritas Amerika ke Taliban sangatlah penting, karena berdasarkan dalam fikih Ahlusunah, semakin banyak kelompok teroris ini memiliki banyak wilayah, itu bisa lebih mudah untuk membujuk orang-orang dari aspek agama dan mengambil pemerintahan mereka secara syar’i. Di sisi lain, semakin luas jangkauan geografis kelompok, semakin kuat pengaruh yang mereka miliki untuk menekan pemerintah,” ucap Moosavi.
Aktivis media ini menyebutkan poin ini sebagai alasan upaya Taliban untuk menguasai banyak tanah Afganistan dan memanfaatkan peluang yang ada dan mengatakan: provinsi Ghazni lebih penting karena terletak di jalur Kabul ke Kandahar dan Herat. Sebagian besar barang Afganistan diimpor dan rute transit darat untuk barang-barang ini adalah Karachi dan pelabuhan Chabahar. Barang harus melewati Ghazni untuk mencapai Kabul dan provinsi utara Afganistan. Dengan demikian, kota ini dianggap sebagai tempat paling sensitif untuk melewatkan keperluan-keperluan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
http://iqna.ir/fa/news/3763722