IQNA

Eksklusif IQNA:

Khotib Berdasi Mengada-ada tentang Islam (part 1)

16:12 - August 10, 2016
Berita ID: 3470600
INDIA (IQNA) - Dr Zakir Abdul Karim Naik, lahir pada tahun 1965 Masehi di kota Mumbai India, kurang lebih ia tampil di saluran-saluran TV dunia setiap hari.

Menurut laporan IQNA, Dr Zakir Abdul Karim Naik termasuk salah seorang mubalig yang tampil pada hari-hari ini dengan nama Islam dan penampilan modern (berdasi, berjas dan bercelana panjang) hadir di tengah-tengah kaum muslim dan non muslim dan mendakwahkan agama suci Islam selaras dengan kebijakan-kebijakan para pemimpin wahabi; sementara banyak sekali di situs-situs dan majelis-majelis Islam, domestik dan luar negeri menyebutnya dengan nama-nama seperti orang alim dan mubalig handal agama Islam; khotib aktif internasional dalam lingkup Islam, yang memiliki popularitas dan keterampilan khusus dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang Islam!

Peringatan kepada Para Netizen Iran

Dengan melakukan searching singkat di internet maka akan dipastikan dapat melihat bahwa mubalig India ini bahkan juga memiliki pendukung di Iran yang mempromosikan ide dan ideologi-ideologinya dan situs-situs lokal juga, dimungkinkan karena ketidaktahuannya menyebarkan dan memublikasikan pandangan-pandangannya dengan tanpa ada batasan untuk para audien dan pandangan-pandangan ini terkadang disertai dengan afirmasi dan dukungan tanpa syarat; video-video mubalig India ini dengan topik-topik menarik dan menipu di dunia maya dengan mudah jatuh dari tangan ke tangan.

Berita IQNA dalam rangka misi penyadaran, dengan melihat urgensitas penyadaran tentang pandangan Zakir Naik dan dengan tujuan menyingkap citra sejatinya, meminta Mehdi Zare Bieib, penanggung jawab rumah budaya dan wakil kebudayaan Iran di Mumbai (tempat kelahiran Dr Zakir Naik) yang melihat dari dekat aktivitas mubalig India ini dari dalam negerinya dan reaksi bahkan melihat dari dekat penentangan-penentangan atas pidato dan proyeksi-proyeksi Dr Zakir Naik dari dekat, yang akhirnya iapun memberikan catatan kepada IQNA guna lebih mengenal tentangnya.

Sekarang ini kita akan membaca kiriman Mehdi Zare Bieib:

Dr Zakir Abdul Karim Naik, lahir tanggal 18 Oktober 1965 di Mumbai, India. Dia adalah seorang dokter; namun populer sebagai seorang penceramah, ia pendiri dan presiden Islamic Research Foundation (IRF) di Mumbai dan demikian juga pendiri cannel parabola Peace TV, yang menurut sebuah laporan, jumlah penontonnya mencapai 100 juta orang.

Pidato dalam Bahasa Inggris

Dr Zakir Naik dianggap sebagai marja sempurna dalam telaah perbandingan antar agama dan barang kali ideolog salafi paling berpengaruh di India, ia berbeda tidak seperti kebanyakan para mubalig Islam tradisioanl, ia mengenakan jas, dasi dan celana dan sebagai ganti dari bahasa urdu dan Arab, ia berpidato dengan bahasa Inggris, ia memiliki hafalan yang sangat kuatdan dalam pidato-pidatonya senantiasa berargumentasi dengan Al-Kitab, buku-buku Hindu seperti Weda, Gita dan Ramayan, ia tidak hanya berbicara kepada kaum muslim semata; bahkan ribuan orang dari pelbagai agama dan mazhab ikut berpartisipasi dalam pidato-pidatonya, Dr Zakir Naik adalah orang istimewa, yang tidak ditemukan dalam kelahiran-kelahiran salafi dan barang kali perbedaan inilah yang menyebabkan popularitasnya.

Ia bersekolah di St. Peter's High School (ICSE) di kota Mumbai. Kemudian bergabung dengan Kishinchand Chellaram College dan mempelajari kesehatan di Topiwala National Medical College and Nair Hospital di Mumbai. Ia kemudian menerima gelar MBBS-nya di University of Mumbai. Tahun 1991 ia berhenti bekerja sebagai dokter medis dan beralih di bidang dakwah atau proselitisme Islam.

Pada tahun 1991, ia memulai kinerja dalam bidang dakwah Islam dengan mendirikan lembaga IRF. Istrinya Farhat Naik juga menjabat ketuga bagian perempuan.

Situs lembara riset Islam, berdasarkan statemen-statemennya Naik adalah ideolog dan kekuatan pendorong cannel Peace TV.

Dr Zakir Naik juga mendirikan sekolah internasional di Bumbai dan di sampingnya juga didirikan kotak pengumpulan zakat United Islaimc Aid), yang diberikan kepada para remaja muslim fakir dan membutuhkan beasiswa pelajar.

Penjelasan Lahiriah Ayat dan Riwayat dengan Tanpa Analisis dan Pendalaman

Dr Naik banyak berpidato dan melakukan pembahasan di penjuru dunia dan cara pidatonya juga menjelaskan panjang lebar lahirah ayat dan riwayat, dengan tanpa disertai analisis dan mendapatkan inti pembahasan dan dengan bertolak bahwa masyarakat awam juga kebanyakan melihat secara dangkal tentang informasi-informasi Islam dan agama, dengan demikian dapat dikatakan cara dia sesuai dengan pemahaman awam dan ringkasnya adalah cocok untuk kaum awam. Dr Naik memiliki hafalan kuat, karenanya ia sering menyebut banyak ayat dan riwayat dan menerjemahkannya dan disertai juga dengan referensi-referensinya. Gaya dia ini memberikan dampak kepada para hadirin dan membuat masyarakat awam terpana, karenanya ia dikategorikan sebagai tokoh paling disukai di majelis-majelis Islam dengan tendensi salafi.

Referensi Palsu dan Tidak Benar

Meski dicintai di kalangan masyarakat awam, namun ia tidak memiliki kedudukan istimewa di tengah-tengah para ulama dan hal ini hanya dikarenakan pidato-pidatonya tidaklah terlalu mendalam dan tidak ada logika, pembahasan-pembahasan rasional dan kosong dari analisis; namun dengan banyaknya menyebutkan beragam referensi telah menyesatkan dan menipu masyarakat awam; karena dirinya mengetahui dengan baik tidak ada seorangpun yang akan mengkoreksi dan mengecek referensi-referensi yang sudah disebutkannya, dikarenakan tidak memiliki kemampuan tersebut, karenanya dengan tanpa ragu dan penuh percaya diri ia menuturkan banyak referensi-referensi palsu dan tidak benar, ia adalah penipu ulung dan referensi-referensinya yang benar hanya segelintir saja.

Membongkar Kedustaan Naik oleh Para Cendekiawan Hindu dan Buddha

Banyak cendekiawan Hindu, Buddha, Jainisime, Sikhisme, Kristen dll menyingkap penipuan tersebut dan membongkar kedustaan referensi-referensinya.

(Bersambung...)

http://iqna.ir/fa/news/3521346

Kunci-kunci: iqna ، wawancara ، islam ، mengada-ada
captcha