IQNA

Laporan Empat Hari Penyelenggaraan MTQ di Malaysia;

Menurunnya Jumlah Partisipan dan Penghematan Masyarakat Malaysia

8:21 - May 20, 2017
Berita ID: 3471262
MALAYSIA (IQNA) - Dalam empat hari yang telah lewat di MTQ internasional Malaysia terlihat sejumlah hal seperti kerapian luar biasa auditorium, dukungan antusias untuk delegasi negara Malaysia di bagian qiraat perempuan, tilawah sejumlah delegasi anak-anak pelbagai negara dan program-program menarik lainnya di tengah-tengah sejumlah tilawah.

Menurut laporan reporter kiriman IQNA ke Kuala Lumpur, telah lewat empat hari setelah penyelenggaraan MTQ internasional tertua di dunia Islam dan dalam empat hari ini terlihat beberapa kenangan manis dan pahit di auditorium PWTC kota Kuala Lumpur. Dari kerapian yang luar biasa dalam acara pembukaan, stress sebagian kompetitor yang menjalani musabaqoh internasional untuk pertama kali sampai demam sebagian kompetitor dikarenakan panas dan dinginnya badan, dari jalan-jalan yang panas sampai dalam hotel dan tempat musabaqoh, dan demikian juga puncak musabaqoh yang menjadi penutup malam-malam auditorium PWTC.

Dalam empat hari yang telah lewat, sejumlah pengurus Malaysia hadir di auditorim musabaqoh dan mendengarkan tilawah. Poin menarik yang perlu diperhatikan adalah para penanggung jawab, dengan menghormati al-Quran, duduk dari awal sampai akhir tilawah, dan mereka meninggalkan auditorium seusai musabaqoh. Poin yang lebih menarik lagi adalah para pengurus tidak hadir untuk pamer dan semata-mata untuk foto di auditorium musabaqoh, namun jika mereka mendengarkan tilawah indah nan merdu, mereka mengambil gambar dan merekam qori tersebut dengan hpnya.

Termasuk kriteria musabaqoh kali ini adalah pengeluaran minim dan tidak boros. Semisalnya jumlah partisipan lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya dan tidak mencari kuantitas dan mengenyampingkan pameran tambahan dari kancah musabaqoh; karena anggaran para kompetitor dari mulai koordinasi sampai tiket perjalanan sampai anggaran hotel dan sejumlah kunjungan dll memerlukan anggaran yang sangat tinggi.

Demikian juga dalam pembahasan periklanan musabaqoh ini amatlah terbatas dan dilangsungkan sebatas di tempat penyelenggaraan musabaqoh PWTC (Putra World Trade Centre), dimana volume terbatas pengiklanan ini amatlah jauh bila dibandingkan dengan pengiklanan besar-besaran MTQ Iran yang dipasang juga di sejumlah stasiun kereta dan sejumlah jalan.

Terkait tingkat tilawah, menurut para pakar, tilawah negara Brunei sampai sekarang mengalami kenaikan. Demikian juga delegasi Mesir, bukan dalam tingkatan yang sangat tinggi dan menurut para pakar negara Mesir, sangat meremehkan musabaqoh besar dan penuh sejarah dunia Islam ini, yang cukup hanya sekedar mengirim qori belia dan pemula ke musabaqoh tersebut, yang sama sekali tidak dalam tingkat internasional.

Menurunnya Jumlah Partisipan dan Penghematan Masyarakat Malaysia

Negara Kanada juga mengirim seorang qori kurang dari 13 tahun ke musabaqoh ini, yang melakukan tilawah dengan tingkat menengah.

Mohammad Maruf Hossain qori 13 tahun asal Kanada. Qori remaja ini berpartisipasi dalam MTQ internasional Iran, Qatar, dan malaysia dan meraih peringkat kedua dalam MTQ internasional Iran dalam tingkat pelajar dan meraih peringkat pertama dalam MTQ internasional Qatar.

Termasuk keindahan lain MTQ internasional ini adalah seluruh para tamu mendengarkan lantunan tilawah, yang didengarkan dengan segenap hati dan jiwa. Demikian juga dalam musabaqoh qiraat, dimana setiap malamnya 9 orang melakukan tilawah, setelah tilawah kelima, diberikan istirahat untuk para tamu dan kemudian musabaqoh pun dilanjutkan kembali. Dalam istirahat ini diselenggarakan program-program menarik seperti panduan suara para hadirin di auditorium musabaqoh dan atau pidato menarik Ustaz Muhammad Farid Ravi Abdullah, yang mendapat sambutan dari para tamu.

Menurunnya Jumlah Partisipan dan Penghematan Masyarakat Malaysia

Hamed Alizadeh, delegasi Republik Islam Iran akan berkompetisi pada malam kelima musabaqoh ini.

Termasuk rivalnya untuk meraih peringkat pertama, menurut para pakar adalah delegasi asal Malaysia sendiri dan delegasi negara Inggris. Termasuk poin menarik musabaqoh ini adalah ketika delegasi negara Malaysia melakukan tilawah, maka auditoium penuh dengan hadirin. Semisalnya malam lalu saat delegasi Malaysia dalam jurusan qiraat wanita melakukan tilawah, tidak ada tempat lagi untuk duduk dan bahkan sebagian hadirin mendengarkan tilawah dengan berdiri.

Perlu diketahui, musabaqoh di sesi setelah Zhuhur dimulai pukul 20:30 waktu setempat dan terus berlanjut sampai pukul 23:00.

http://iqna.ir/fa/news/3600837

captcha