IQNA

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Dukung Perempuan Berjilbab India

15:04 - February 10, 2022
Berita ID: 3476451
TEHERAN (IQNA) - Malala Yousafzai, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian telah meminta pemerintah Negara ini untuk mengakhiri diskriminasi terhadap perempuan di India, dengan mendukung perempuan berjilbab.

“Malala Yousafzai, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2014 dan aktivis hak-hak perempuan, meminta para pemimpin India untuk mengakhiri marginalisasi perempuan Muslim karena mengenakan jilbab di negara bagian Karnataka,” menurut IQNA, mengutip freepressjournal.in.

Pembahasan jilbab dimulai pada bulan Januari di PU State College di Orenopi, Karnataka, di mana enam mahasiswi yang mengenakan jilbab diminta untuk meninggalkan lingkup kampus.

Masalah ini sekarang telah menyebar ke berbagai bagian negara bagian, dan para pemuda Hindu memprotes jilbab dengan dukungan sayap kanan.

Isu ini menyebar ke luar perbatasan Karnataka ke negara bagian Madhya Pradesh dan Podocher, yang diperintah oleh politisi yang merupakan anggota partai BJP yang berkuasa. Seorang menteri di Madhya Pradesh menyerukan penyeragam busana mahasiswi untuk menjaga kedisiplinan.

Menanggapi perkembangan tersebut, Malala menulis di Twitter: "Sangat mengerikan untuk mencegah gadis-gadis berhijab memasuki sekolah. Obyektifikasi terhadap perempuan terus berlanjut. Para pemimpin India harus berhenti memarginalisasi perempuan Muslim."

Sementara itu, semua sekolah dan perguruan tinggi di Karnataka akan ditutup selama tiga hari ke depan. Menteri negara bagian, Basavaraj S. Bommai, menyerukan penutupan untuk menjaga perdamaian dan ketenangan.

Pada hari Senin, 7 Februari, ratusan orang India di dua kota di negara bagian Karnataka, yang memegang bendera India, memprotes keputusan pelarangan hijab di sekolah dan universitas di negara bagian tersebut.

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Dukung Perempuan Berjilbab India

Somayeh Roshan, direktur Organisasi Perempuan Islam di Karnataka, mengatakan pada konferensi pers bahwa keputusan itu bersifat diskriminatif dan bertentangan dengan hak-hak yang diabadikan dalam konstitusi India. (HRY)

 

4035106

captcha