IQNA

Teratur dan Disiplin dalam Alquran

5:20 - April 15, 2024
Berita ID: 3479920
IQNA - Alquran, meskipun merujuk pada tatanan evolusioner di alam, mengundang serangkaian nilai, watak, dan petunjuk yang mendorong manusia untuk berdisiplin.

Alquran mengacu pada dua jenis keteraturan takwini dan tasyri’i; pertama, dasar penciptaan didasarkan pada keteraturan, serta terdapat rancangan dan takdir yang pasti dalam segala sesuatu: “Khalaqa kulla sya’iin taqdiran, “Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya” (QS. Al-Furqan: 2) Aspek hubungan keteraturan takwini ini dengan manusia adalah bahwa ia adalah penerus Tuhan di muka bumi dan perlu menyandang sifat-sifat ketuhanan dalam nilai-nilai khalifah-Nya; oleh karena itu, perlu adanya hikmah dan keteraturan mengalir dalam hidupnya.

Yang kedua adalah keteraturan dalam syariat Islam yang efektif dalam mendisiplinkan kehidupan manusia dari dua sudut pandang; yang pertama adalah himbauan dan perintah yang berkaitan langsung dengan ketertiban dan perencanaan dalam urusan umat Islam. Yang kedua adalah dampak praktis dari serangkaian aturan dan perintah Islam yang membuat umat Islam tunduk pada rencana dan perintah tertentu. Dengan kata lain, jika seseorang mengatur hidupnya sesuai dengan visi Islam dan berusaha menjaga ucapan dan perilakunya sesuai dengan rencana Islam, maka ia akan menemukan keteraturan dalam pikiran dan perilaku.

Misalnya saja Alquran selalu menghimbau para pengikutnya untuk menjunjung batas-batas ketuhanan dan menahan diri untuk tidak melampaui batas-batas yang dibolehkan:

«تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ»

Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim”. (QS. Al-Baqarah: 22)

Contoh lainnya adalah program keagamaan terjadwal; misalnya, menetapkan waktu dan jadwal yang tepat untuk melaksanakan salat:

«أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ»

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh” (QS. Al-Isra’: 78) Dia juga menentukan puasa pada bulan Ramadhan yang penuh berkah, yang mempunyai awal dan akhir yang pasti (QS. Al-Baqarah: 187)

Orang-orang beriman juga teratur dan terkoordinasi dalam urusan-urusan sosial dan melakukan segala pekerjaannya, terutama dalam hal-hal yang penting dan menentukan, hanya dengan izin dari tokoh masyarakat. Jika seseorang tidak memenuhi syarat ini, maka dia tidak termasuk orang-orang yang beriman:

«إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِذَا كَانُوا مَعَهُ عَلَی أَمْرٍ جَامِعٍ لَمْ يَذْهَبُوا حَتَّی يَسْتَأْذِنُوهُ»

Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila mereka berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya.” (QS. An-Nur: 62)

امیرمؤمنان(ع) به محمد بن ابی‌بکر فرمودند: «نماز را در وقت مقرّرش بخوان و برای آسوده شدن آن را جلو و به جهت اشتغال به کاری آن را به تأخیر مینداز و بدان که همه کارهایت تابع نمازت است».* از این‌رو اقامه نمازهای پنج‌گانه به تنظیم امورات انسان در طی روز می‌انجامد. آموختن و عمل به ترتیب اعمال،‌ اذکار و رفتار در نماز و مقدمات آن به‌نوعی موجب تربیت و انتظام ذهن انسان می‌شود. حتی اقامه دسته‌جمعی نماز جماعت نیز نوعی تمرین و عمل مبتنی بر نظم و هماهنگی است.

Amirul Mukminin (as) berkata kepada Muhammad bin Abu Bakar:

«صَلِّ الصَّلاةَ لِوَقتِها المُؤَقَّتِ لَها، ولا تُعَجِّل وَقتَها لِفَراغٍ، ولا تُؤَخِّرها عَن وَقتِها لِاشتِغالٍ، واعلَم أنَّ کلَّ شَی ءٍ مِن عَمَلِک تَبَعٌ لِصَلاتِک»

“Lakukanlah salat pada waktu yang telah ditentukan dan jangan majukan dengan tujuan untuk relaksasi dan jangan menunda untuk melakukan pekerjaan, dan ketahuilah bahwa semua pekerjaanmu mengikuti salatmu" (Nahjul Balaghah, surat ke 27). Oleh karena itu, menunaikan salat lima waktu mengarah pada pengaturan urusan manusia sepanjang hari. Mempelajari dan mengamalkan amalan, zikir dan tingkah laku dalam salat serta pendahuluannya dengan cara tertentu mengarah pada pendidikan dan ketertiban akal manusia. Bahkan salat berjamaah pun merupakan salah satu amalan dan perbuatan yang dilandasi ketertiban dan keselarasan. (HRY)

Kunci-kunci: Keteraturan ، dalam Alquran
captcha